🩸 10% OFF via website - code: PERIODPOWER 💗
Konsumsi Ibuprofen saat Nyeri Menstruasi = Hakmu untuk Peduli pada Tubuh

Konsumsi Ibuprofen saat Nyeri Menstruasi = Hakmu untuk Peduli pada Tubuh

Oleh Angelica Raras Anindiati Ningtyas

Perempuan kuat harusnya gak konsumsi itu?

Masih banyak dari kita yang merasa “malu” atau takut dianggap lemah kalau bilang: “Aku perlu minum ibuprofen karena nyeri menstruasi”. Padahal, rasa sakit saat menstruasi, seperti kram perut, pusing, dan pegal tulang belakang, adalah hal yang nyata dan dialami oleh 80-90% perempuan sehat di usia suburnya (The UK's Clinical Study Registry, 2025). Sakit yang dialami pun bukan hal sepele, terkadang bisa saja mengganggu aktivitas sehari-sehari, bahkan bisa sampai tidak beraktivitas sama sekali. Lalu bagaimana sebenarnya faktanya? 

Ibuprofen = aman saja dan efektif bila digunakan dengan benar

Menurut berbagai panduan medis dan meta-analisis, ibuprofen masuk dalam kelompok NSAID yang menjadi pilihan lini pertama untuk meredakan dysmenorrhea (nyeri haid primer), dengan dosis 400–600 mg setiap 4–6 jam, maksimal 2.400 mg per hari, selama 2–3 hari tiap siklus (J Pain Res, 2024). Studi terkini juga memperlihatkan varian seperti ibuprofen arginine memberikan efek cepat tanpa menimbulkan efek samping serius (Sarzi-Puttini, P., Perrot, S., Perez-Cajaraville, J. et al., 2025). Walaupun belum semua tubuh merespons sempurna (sekitar 18% tidak merasakan bantuan signifikan) (Am J Obstet Gynecol., 2017), bagi sebagian besar perempuan, ini sangat membantu

Kenapa Banyak Perempuan Takut Minum Ibuprofen?

Stigma yang menyelubungi perempuan, bahkan keluarga atau lingkungan profesional, bisa membuat mereka merasa malu dan sembunyi-sembunyi jika mau minum obat pereda nyeri menstruasi. 

Pun juga kata “terlalu emosional” atau “terlalu sensitif” masih digunakan untuk meremehkan perempuan yang berbicara jujur soal rasa sakitnya (Womens Health (Lond), 2024). Akibatnya, banyak yang memilih menahan rasa sakit, tidak konsumsi apapun untuk meredakan nyeri, apalagi berkonsultasi dengan tenaga medis untuk membicarakannya, dan akhirnya justru membahayakan kesehatan diri sendiri.

Bukan mengundang perempuan untuk konsumsi Ibuprofen berlebihan, tapi ajakan peduli diri sendiri

Tulisan ini bukan tentang menyuruh kamu minum obat ibuprofen setiap kali kamu merasa nyeri. Tapi ingin menyatakan bahwa:

  • Kalau nyeri terasa berat, berbicara dengan dokter adalah hal yang wajar.

  • Mengkonsumsi ibuprofen bukan tanda kelemahan, tapi bentuk self-care sesuai kebutuhan tubuhmu.

  • Ada banyak penyebab nyeri menstruasi  yang harus diperhatikan, seperti stres, ketidakseimbangan hormon, fibroid, PCOS, endometriosis, dsb. Mengabaikan rasa sakit yang berlebihan saat mens dapat membuat masalah kesehatan sebenarnya tidak terobati dengan baik.

Bagaimana Cara Aman jika Memilih Mengkonsumsi Ibuprofen?

Jika nyeri menstruasimu menganggu produktivitas saat kerja, kamu bisa coba konsumsi ibuprofen dengan aman. Beberapa hal yg bisa diikuti:

  1. Ikuti dosis (400–600 mg tiap 4-6 jam, max 2.400 mg per hari)

  2. Hanya digunakan 1-3 hari tiap siklus.

  3. Konsultasi ke profesional kesehatan jika sakit lebih dari “biasanya”

Walaupun sudah minum ibuprofen, kita juga harus tetap menjaga asupan makanan dan minuman ketika mens. Perbanyak makanan yang kaya zat besi seperti sayur hijau, ikan, protein nabati dan hewani, serta minum teh dengan jahe atau jamu kunyit asam. Kurangi konsumsi kafein, gorengan, junk food, alkohol, dan makanan/minuman terlalu asin dan terlalu manis karena itu akan membuat nyeri menstruasi semakin parah. 

Mengakhiri stigma mulai dari dirimu!

Kebisingan sosial soal stigma menstruasi bisa mempengaruhi cara kita melihat rasa sakit, seperti kata-kata “Halah cuma menstruasi doang!” atau “Tahan lah, katanya kuat”. Padahal penderitaan fisik dan mental tidak terlihat jelas tapi nyata keberadaannya. 

Studi menyebut stigma menstruasi adalah salah satu penyebab utama perempuan enggan mencari bantuan medis ketika dibutuhkan  (PLOS Glob Public Health, 2022). Perempuan layak mendapatkan perawatan dan informasi yang tepat tentang menstruasi. 

Pakai painkiller ketika perlu, pilih produk menstruasi yang cocok dan baik untuk kesehatan, dan diskusi soal menstruasi bukan hal yang tabu, melainkan sebuah keharusan. Kalau kamu pernah merasa terasing, takut, atau bahkan bersalah karena memakai obat, tenang.. kamu gak sendiri. Mulai membicarakan hal ini adalah bentuk keberanian dan awal mula dari normalisasi soal diskusi menstruasi! 💛

0 comments

Leave a comment

Please note, comments must be approved before they are published