Alat kontrasepsi hormonal dan non-hormonal untuk mencegah kehamilan tak diinginkan
Saat sepasang pasangan heteroseksual berhubungan seks, selalu ada resiko kehamilan jika tidak menggunakan pengaman. Ada banyak cara untuk mencegah kehamilan, karena kehamilan yang tidak diinginkan bisa menjadi beban besar untuk kedua pasangan. Salah satu cara tersebut adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi.
Pilihan alat kontrasepsi ada berbagai macam, tetapi alat kontrasepsi terbagi dua jenis, yaitu kontrasepsi hormonal dan kontrasepsi non-hormonal. Sangat penting untuk mengetahui masing-masing keunggulan dan kekurangan setiap alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan, simak penjelasan berikut untuk memahami lebih jauh mengenai alat kontrasepsi.
Kontrasepsi hormonal
Cara kerja kontrasepsi hormonal adalah dengan memanipulasi hormon pada tubuh. Biasanya, tipe kontrasepsi hormonal ini dapat mencegah ovarium untuk mengeluarkan sel telur, mempertebal lendir serviks untuk mencegah sperma mencapai sel telur, atau menipiskan dinding rahim untuk mencegah penanaman sperma. Berikut macam-macam kontrasepsi hormonal:
Jenis kontrasepsi yang berbentuk pil ini merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling popular dikonsumsi perempuan untuk mencegah kehamilan. Keunggulan pil KB adalah mencegah ovarium mematangkan sel telur karena pil KB memiliki kandungan progestin dan estrogen. Fungsi lainnya dari yang dapat mencegah kehamilan dengan mengkonsumsi pil KB karena dapat menyulitkan sperma yang masuk untuk mencapai sel telur karena adanya pengentalan lendir pada dinding rahim.
Pil KB populer karena penggunaan yang mudah dengan dikonsumsi setiap hari secara rutin, jangan lupa berkonsultasi dengan dokter ya
Kontrasepsi hormonal berikutnya untuk mencegah atau menunda kehamilan adalah suntik KB. Jenis kontrasepsi ini dilakukan dengan cara menyuntikan hormon progestin ke dalam aliran darah. Suntik KB lebih praktis karena bisa diinjeksikan dalam kurun waktu suntik satu atau tiga bulan. Cara kerja hormonal pada suntik KB sama dengan pil KB karena adanya hormon progestin dan juga pilihan suntik estrogen pada jenis ini.
Selain efektifitas suntik KB yang baik, hingga 99 persen efektif mencegah kehamilan, keunggulan lainnya adalah kontrasepsi ini tidak mengganggu siklus menstruasi. Penggunaan suntik KB harus melalui konsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya!
Jika pil KB harus dikonsumsi setiap hari dan suntik KB diinjeksikan setiap satu atau tiga bulan, KB implan bisa bertahan lebih lama setelah pemasangan. Cara pemasangan KB implan ini adalah dengan memasukan batang kecil di area lengan kanan atas. Alat inilah yang menghasilkan hormon progesteron yang dapat mencegah kehamilan. KB implan dapat bertahan hingga empat tahun setelah pemasangan.
Beberapa jenis kontrasepsi hormonal mungkin cocok untuk berbeda orang dan jika ingin menemukan jenis kontrasepsi hormonal yang paling tepat untuk mu, bisa saja butuh waktu untuk percobaan. Kontrasepsi hormonal juga dapat menyebabkan efek samping yang tidak mengenakan. Hal yang terpenting adalah kamu nyaman untuk menggunakan kontrasepsi tersebut dan selalu minta dukungan dari pasanganmu ya!
Kontrasepsi non-hormonal
Kontrasepsi tanpa mengubah hormon dalam tubuh juga banyak pilihannya, biasanya kontrasepsi ini berbentuk alat yang digunakan untuk mencegah sperma mencapai sel telur. Berikut contoh-contoh KB non-hormonal:
Kontrasepsi non-hormonal yang paling mudah didapatkan dan dipakai adalah kondom, sebagai alat bantu untuk mencegah sperma mencapai sel telur. Kondom dapat kamu beli dengan mudah di minimarket terdekat. Kebanyakan kondom yang beredar di Indonesia adalah kondom yang dipakai oleh laki-laki, tapi ada juga kondom yang dipakai oleh perempuan.
Kondom yang dipakai laki-laki cukup mudah dipakai sebelum berhubungan, materialnya dari lateks membuat kondom dapat dipakai pada tipe dan ukuran penis yang berbeda-beda. Selain mencegah kehamilan, kondom merupakan kontrasepsi yang dapat mencegah penularan infeksi menular seksual.
IUD biasa juga dikenal dengan KB spiral, karena bahannya berlapis tembaga menyerupai bentuk spiral. IUD digunakan oleh perempuan untuk menghalau sperma mencapai sel telur dengan cara dipasang pada rongga rahim.
Penggunaan IUD cukup panjang, bisa dipakai hingga delapan tahun. Penting untuk selalu memeriksakan posisi IUD pada rongga rahim agar tidak bergeser.
Sangat penting untuk selalu berdiskusi dengan pasangan mengenai alat kontrasepsi yang digunakan. Walaupun kehamilan dialami oleh perempuan, tetapi tanggung jawab kehamilan menjadi tanggungjawab kedua pasangan. Walaupun memang lebih banyak alat kontrasepsi yang dipakai oleh perempuan, bukan berarti laki-laki melepaskan tanggung jawabnya.
Kontrasepsi penting untuk kamu pahami karena resiko berhubungan seksual adalah kehamilan, bahkan berhubungan seks saat menstruasi juga tetap ada resiko kehamilan.
Kamu juga bisa saksikan video singkat mengenai kontrasepsi untuk mencegah kehamilan di channel YouTube Perfect Fit!
Jika ada pertanyaan mengenai kesehatan seksual atau ingin mencegah kehamilan, silahkan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan ya!
Tanggal 4 September adalah Hari Kesehatan Seksual Sedunia, mari kita rayakan dengan menormalisasi pembicaran mengenai kesehatan seksual kepada teman, keluarga dan dokter!