4 Alasan Stop Beli Sabun Antiseptik Vagina
By Angelica Raras Anindiati Ningtyas
Membersihkan vagina memang penting, tapi penggunaan antiseptik bisa lebih berbahaya daripada bermanfaat.
Kebersihan vagina memang penting, tapi hati-hati! Penggunaan antiseptik untuk vagina justru bisa lebih banyak membawa dampak buruk daripada manfaat, lho. Yuk, kita bahas kenapa sebaiknya menghindari antiseptik untuk area sensitif ini:
-
Merusak Keseimbangan pH Vagina
Vagina memiliki kemampuan alami untuk membersihkan diri dan menjaga keseimbangan pH (sekitar 3.8-4.5). Namun, penggunaan antiseptik dapat meningkatkan keseimbangan pH ini dan membuat vagina lebih rentan terhadap infeksi, seperti infeksi jamur dan bacterial vaginosis.
-
Membunuh Bakteri Baik
Di dalam vagina, ada bakteri baik, khususnya bakteri lactobacillus, yang melindungi dari infeksi dengan memproduksi asam laktat (lactic acid). Penggunaan sabun antiseptik membunuh bakteri ini dan membuat lingkungan vagina kurang sehat. Menurut WebMD, “Sabun dan cairan pembersih bisa mengganggu keseimbangan pH vagina serta membunuh bakteri baik yang dibutuhkan.” Hasilnya, kamu bisa lebih sering mengalami keputihan, bau tak sedap, atau bahkan infeksi jamur!
-
Menyebabkan Iritasi dan Alergi
Kulit di sekitar vagina sangat sensitif, dan sabun antiseptik biasanya memiliki kandungan kimia kuat yang dapat menyebabkan iritasi, rasa terbakar, atau bahkan reaksi alergi. Jika kamu merasa gatal atau perih setelah menggunakan antiseptik, itu adalah tanda bahwa produk tersebut terlalu keras untuk kulitmu. Cleveland Clinic menjelaskan bahwa membersihkan vagina dengan cairan antiseptik justru dapat menciptakan lingkungan yang mempermudah perkembangan infeksi.
-
Tidak Perlu, Vagina Sudah Punya Sistem Pembersihan Alami!
Faktanya, vagina memiliki mekanisme pembersihan sendiri, jadi penggunaan antiseptik sebenarnya tidak diperlukan. Mencuci area luar vagina dengan air bersih sudah cukup untuk menjaga kebersihannya. Terlalu banyak produk kimia justru bisa berdampak buruk pada kesehatan vagina. Fokuskan pembersihan hanya pada bagian luar vagina, yaitu vulva, yang mencakup bibir dalam dan luar serta klitoris.
Penggunaan antiseptik sering kali didorong oleh tuntutan masyarakat tentang bagaimana vagina "seharusnya" bersih. Padahal, hal ini justru bisa berbahaya bagi kesehatan kita. Faktanya, menjaga kebersihan vagina itu sangat sederhana dengan lakukan hal-hal ini:
- Cukup cuci area luar vagina dengan air bersih setiap hari.
- Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang mudah menyerap keringat.
- Hindari produk berpewangi, pemutih, dan bahan kimia kuat lainnya di area sensitif.
- Ganti pakaian dalam setiap hari, terutama jika kamu berkeringat banyak.
Dengan cara-cara sederhana ini, kita bisa menjaga kesehatan vagina tanpa merusak keseimbangan alaminya.